Ngunyah Permen Karet Saat Belajar Bikin Lebih Fokus


Jakarta, Jika pintar-pintar memilih permen karet yang rendah gula, maka Anda bisa mendapatkan banyak manfaat kesehatan. Tak hanya menghilangkan bau napas, mengunyah permen karet saat sedang belajar pun dapat membuat Anda lebih fokus dan konsentrasi.
Memang tidak semua jenis permen karet dapat bermanfaat untuk kesehatan, apalagi yang mengandung banyak gula. Namun bila Anda bisa memilih permen karet yang rendah gula, ada beberapa manfaat kesehatan yang diperoleh.
Salah satunya adalah untuk meningkatkan konsentrasi saat belajar. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang mengunyah permen karet selama ujian atau saat belajar akan lebih fokus dan waspada.
Hal ini terjadi karena permen karet dapat mengurangi tingkat kortisol dalam tubuh, yaitu hormon yang dilepaskan ketika tubuh saat dalam keadaan tegang, sehingga menyebabkan stres.
Selain itu, masih banyak ada lagi manfaat kesehatan yang, antara lain seperti dilansir onlymyhealth, Jumat (20/4/2012):
1.      Meningkatkan memori
Mengunyah permen karet yang rendah gula bisa meningkatkan aktivitas otak. Beberapa psikolog memandang bahwa permen karet dapat membantu meningkatkan memori. Hal ini juga telah dibuktikan oleh psikolog dari St Lawrence University dan hasilnya telah dipublikasikan dalam jurnal jurnal Appetite.
Dorongan dalam peningkatan memori mungkin berhubungan dengan gerakan mengunyah. Ketika Anda mengunyah, hippocampus (bagian dari otak yang mengontrol memori) akan dirangsang. Selain itu, permen karet meningkatkan denyut jantung dan membantu memberikan oksigen ke otak secara efektif.
2. Meningkatkan kesehatan mulut
Gigi dan mulut memang bisa rusak bila Anda terlalu sering mengunyah permen karet yang mengandung banyak gula. Namun jika tidak mengandung gula, maka mengunyah permen karet dapat meningkatkan kesehatan mulut.

Permen karet dapat merangsang air liur, yang merupakan salah satu sumber utama untuk menjaga kesehatan mulut. Air liur memiliki sifat antibakteri yang dapat menyiram sisa-sisa makanan, gula dan asam berbahaya lainnya keluar dari mulut Anda.
3. Meningkatkan sistem pencernaan
Orang yang bisa mengunyah permen karet rendah gula setelah makan cenderung memiliki pencernaan yang sehat. Permen karet membuat Anda menelan berulang kali karena peningkatan produksi air liur, yang memungkinkan asam pencernaan turun ke perut dan memulai sistem pencernaan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sindrom Langka, Mengucapkan Kata 'Biskuit' 900 Kali/Jam


London, Seorang pengidap Sindrom Tourette seringkali tidak bisa mengontrol gerakan atau ucapannya sendiri. Perempuan Inggris ini misalnya, dalam satu jam bisa mengucapkan kata 'biskuit' sampai 900 kali secara tiba-tiba tanpa bisa dikontrol.
Jess Thom (31 tahun), perempuan kehaliran London Selatan ini mengidap Sindrom Tourette sejak kecil. Sindrom ini dicirikan oleh gerakan-gerakan motorik yang tidak terkontrol, sehingga sering melakukan gerakan-gerakan atau mengeluarkan ucapan yang tidak terkontrol.
Pada kasus yang dialami Jess, gejala yang paling sering muncul adalah mengucapkan kata 'biskuit' secara berulang. Saat sedang berbincang-bincang misalnya, tiap beberapa patah kata pasti terselip kata biskuit yang tahu-tahu muncul tanpa ada maksudnya dan tidak bisa dikontrol.
Demikian juga saat tampil di sebuah siaran radio, Jess terus-menerus mengucapkan kata 'biskuit' sembari menceritakan pengalamannya hidup dengan Sindrom Tourette. Bagi orang lain mungkin terdengar lucu, namun Jess sama sekali tidak bermaksud melucu karena kata-kata itu muncul di luar kendalinya.
"Ada banyak hal tentang Sindrom Tourette 'biskuit!' yang tidak bisa diubah 'biskuit!', tetapi ada satu yang bisa 'biskuit!' yakni dampak sosial yang ditimbulkan," tutur Jess dalam sepenggal ucapannya di acara tersebut, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (20/4/2012).
Acara radio yang dihadiri Jess sampai-sampai tidak bisa disiarkan langsung, sebab terkadang Jess juga mengeluarkan kata-kata kotor (f-word) dan harus diedit supaya tidak didengar oleh anak kecil. Padahal biasanya, acara talk show tersebut disiarkan secara langsung.
Jess sudah menyadari kondisinya itu sejak kecil, lalu mulai merasa terganggu saat beranjak remaja. Pada suatu ketika di pelajaran olahraga, ia pernah tiba-tiba melempar gurunya dengan bola basket sehingga dimarahi dan dikeluarkan dari lapangan.
Kondisinya makin memburuk pada umur 20 tahun, namun baru mendapatkan diagnosis bahwa dirinya mengidap Sindrom Tourette pada umur 25 tahun. Bertahun-tahun lamanya sejak masih kecil, ia hanya menganggap kondisinya itu sebagai misteri yang tidak pernah terpecahkan.
Meski demikian, Jess tidak pernah merasa minder meski sering ditertawakan orang-orang di lingkungannya karena cara berbicaranya yang terdengar lucu bagi orang yang tidak tahu. Pernah pada suatu masa ia merasa sangat malu, tapi lama-kelamaan mulai terbiasa.
Makanya bagi temen-temen yang membaca artikel ini mari kita saling menghargai satu sama lain  karena  setiap orang yang memiliki penyakit baik itu sakit ringan maupun berat juga bukan karena kemauan mereka. Dengan kita saling menghargai sesama itu akan membuat mereka merasa dihargai dan dianggap sama dengan orang lain.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perempuan Secara Alami Punya Sifat Melindungi

Jakarta, Setiap orangtua pasti ingin melindungi anaknya dari segala macam bahaya. Tapi ternyata perempuan memiliki sifat alami untuk melindungi anak-anak meski itu bukan anak kandungnya sendiri.
Para ilmuwan menemukan perempuan memiliki naluri yang kuat di dalam tubuhnya untuk bersikap lebih hati-hati dan melindungi jika berhadapan dengan anak-anak sehingga ia tidak melakukan hal-hal yang berisiko. Sedangkan laki-laki tidak banyak mengubah sikapnya jika ada bayi atau anak di sekitarnya.
Peneliti dari University of Warwick dan University of Basel mengungkapkan laki-laki lebih mungkin untuk mencari risiko sementara perempuan lebih mau menanggung risiko untuk melindungi keturunannya.
Dalam studi ini tim mengamati 80 siswa sekolah yang bermain judi sendirian lalu dipasangkan dengan laki-laki dan bergantian dengan perempuan. Didapatkan laki-laki mengambil lebih banyak risiko dibanding perempuan.
"Ini merupakan studi pertama yang melihat langsung efek laki-laki dan perempuan terhadap perilaku berisiko di sekitar anak," ujar Dr Thomas Hills dari Department of Psychology di University of Warwick, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (20/4/2012).
Dr Hills menuturkan meski dalam studi ini perempuan tidak dipasangkan dengan anak kandungnya sendiri, tapi hal ini secara substantial sudah cukup mengubah perilaku perempuan ketika ia berada di dekat anak-anak atau bayi.
Hasil studi ini sudah dipublikasikan dalam jurnal Evolution and Human Behavior dan menunjukkan bahwa perempuan secara naluri memiliki sifat melindungi dan hal ini tidak berlaku pada laki-laki.
Jadi bersyukurlah kita yang dilahirkan sebagai anak perempuan karena ternyata perempuan mempunyai sifat yang sangat mulia terlepas dari semua yang telah dijelaskan didalam al-qur’an .

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

EKSISTENSI SEKRETARIS DALAM MENYUSUN LAPORAN DI KANTOR


  
A.      PENDAHULUAN
Laporan merupakan bentuk pertanggung jawaban secara tertulis yang bersifat faktual . maksudnya hal-hal yang dilaporkan adalah fakta atau kenyataan yang diperoleh ketika melaksanakan penelitian. Isi laporan disusun berdasarkan bahan-bahan atau masukan selama penelitian.  Menurut A.E Darbyshire seperti dikutip The Liang Gie bahwa laporan adalah sebuah dokumen tertulis yang dihasilkan sebagai suatu akibat dari prosedur-prosedur yang di jalankan untuk mengungkapkan informasi. Laporan bisa diartikan sebagai bentuk penyampaian informasi baik lisan maupun tulisan dari bawahan ke atasan sesuai dengan hubungan wewenang dan tanggungjawab yang ada. Laporan dimaksudkan agar bisa memberikan gambaran tentang apa yang terjadi what, dimana where,kapan when dan mengapa why hal itu terjadi, serta siapa who yang bertanggungjawab terhadap kejadian tersebut
Didalam sebuah perusahaan atau organisasi tentunya juga sangat dibutuhkan akan fungsi sebuah laporan. Karena laporan selain memberikan informasi yang penting juga bisa dijadikan sebagai alat pertanggungjawaban serta sebagai bahan pengambil kebijakan atau keputusan bagi seorang pemimpin. Salah satu tugas administratif seorang sekretaris adalah bisa menyusun dan membuat laporan. Untuk menyusun suatu laporan tidak hanya dibutuhkan keterampilan tetapi juga kompetensi dan kreativitas. Karena laporan dalam bentuk tertentu tidak hanya terdiri dari hal-hal yangsifatnya informatif tetapi juga menuntut gagasan atau pemikiran seorang sekretaris. Sehubungan dengan hal tersebut perlu diupayakan pengembangan kemampuan pegawai administrasi berkaitan dengan penulisan laporan manajerial. Untuk itu seorang sekretaris harus mengetahui hal-hal apa sajakah yang patut di pelajari dan dijadikan pedoman dalam melakukan penyusunan laporan: Fungsi Laporan, Peranan Laporan, Jenis-Jenis Laporan, Perencanaan Isi dan Susunan Laporan, Syarat-Syarat Penulis Laporan, Tehnik Menyusun Laporan, dan Tata Cara Penyusunan Laporan

B.       PEMBAHASAN
Eksistensi dan fungsi sekretaris tidaklah sekadar "pembantu atau penggembira pimpinan" Sekretaris bukan lagi obyek, tetapi subyek penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Ibarat sebuah mesin, sekretaris merupakan komponen penting yang keberadaan dan kinerjanya akan berpengaruh terhadap kinerja mesin itu secara keseluruhan. Walaupun perkembangan teknologi semakin berkembang dan alat-alat perkantoran canggih yang dapat menggantikan fungsi sekretari terus diperkenalkan setiap saat, tetapi "sentuhan" tangan terampil dan buah pikiran cerdas seorang sekretaris tetap diperlukan sampai kapan pun dan perlu kita ketahui , sekretaris termasuk karyawan yang memiliki multi tugas . banyak sekali tugas yang bisa dikerjakan oleh sekretaris diantaranya adalah tugas sekretaris dalam menyusun laporan. Berikut adalah hal-hal yang berkaitan dengan penyusunan laporan.
1.      Fungsi laporan
a.       Sebagai sarana komunikasi vertikal.
Laporan adalah sarana komunikasi atasan dengan bawahan.
b.      Sebagai alat pertanggungjawaban dan pengawasan
Laporan adalah alat paling tepat mempertanggungjawabkan kepercayaan dan wewenang yang diterima bawahan. Pihak atasan akan meneliti tentang pelaksanaan tugas dan fungsi dari pejabat yang bersangkutan.
c.       Memberikan informasi penting.
Laporan berisi informasi faktual, rasional, argumentatif, serta obyektif. Maka laporan sebagai sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan manajerial.
d.      Sebagai sarana pengambilan keputusan.
Laporan memberikan informasi pentingJadi laporan dari berbagai pihak merupakan acuan bagi pemimpin untuk mengambil kebijakan .
2.         Peranan laporan
a.       Bagi organisasi
Memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai perkembangan organisasi baik kelebihan maupun kekurangannya.
b.      Bagi pelaksanaan tugas dalam organisasi.
Dapat memberikan suatu segi yang perlu disempurnakan untuk kelancaran tugas organisasi.
c.       Bagi pimpinan
Dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengambil suatu keputusan atau kebijakan.
d.      Bagi petugas organisasi sebagai pelaksana
Menjadi sarana untuk menyampaikan kesimpulan penting atau gagasan baru kepada atasannya.
3.         Jenis-jenis laporan
Ada beberapa jenis laporan manajerial untuk itulah seorang sekretaris hendaknya menguasai bentuk-bentuk laporan sehingga ketika seorang sekretaris mendapat tugas untuk membantu penyusunan manajerial tidak mengalami kebingungan. Laporan manajerial dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
a.       Menurut tujuan meliputi:
1)      Laporan perencanaan
Yaitu laporan yang mengikuti proses perencanaan serta menentukan tujuan pokok suatu organisasi. Misalnya laporan yang berkaitan dengan penyusunan anggaran keuangan dan target penjualan produksi.

2)      Laporan pengendalian
Merupakan dokumen yang terlibat dalam proses kontroldan menggambarkan pelaksanaan kerja yang telah berlangsung misalnya pengeluaran biaya dan kepegawaian.
b.      Menurut waktu meliputi:
1)      Laporan berkala/Laporan Periodik
Adalah laporan yang dibuat secara berkala Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.  
2)      Laporan khusus /Laporan Insidental
Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap.
c.       Menurut gaya tulis/style meliputi
1)      Laporan resmi
Adalah laporan yang secara tegas ditetapkan dalam prosedur organisasi pada berbagai jenjang untuk tertib administrasi
2)      Laporan tidak resmi
Tidak melibatkan dokumen resmi dalam organisasi dan biasanya terdapat pada nota pribadi atau memo pejabat.
4.         Perencanaan isi dan susunan laporan
Seorang sekretaris harus bisa merencanakan dan menyusun dengan baik Laporan dengan sempurna dan komplit. Tidak boleh ada hal-hal yang diabaikan serta memasukkan hal-hal yang menyimpang serta laporan tersebut harus menarik. Berikut adalah urutan laporan formal.
a.     Halaman judul berisi judul laporan, nama pembuat laporan, nama organisasi, dan tahun pembuat laporan.
b.     Kata pengantar ditulis untuk menuntun pembaca memahami isi laporan secara umum.
c.      Daftar isi memuat rekapitusai dari semua judul yang ada dalam laporan.
d.  Ikhtisar/ abstrak adalah ringkasan dari keseluruhan informasi. Fungsi abstrak adalah untuk memudahkan pembaca mengetahui intisari laporan.
e.   Pendahuluan berisi maksud dan tujuan laporan, ruang lingkup laporan , sumber informasi dan kapan tugas dilaksanakan.
f.    Isi laporan memuat dan fakta selengkapnya, yang disusun secara sistematis dari bab ke bab serta dibahas secara mendetail.
g.      Kesimpulan merupakan catatan akhir dari hasil pembahasan data
h.      Saran berguna untuk penyempurnaan perbaikan atas pelaksanaan tugas yang telah dijalankan.
i.       Lampiran berisi data primer yang diolah , pedoman wawancara, kuisioner, data sekunder serta dokumen-dokumen lain yang mendukung validitas data dan proses penelitian.
j.       Daftar pustaka adalah kumpulan sumber data sekunder, khususnya dari buku-buku baik yang bersifat teoritis maupun praktis.
5.      Syarat-syarat penulis laporan
Seorang sekretaris yang baik harus tahu dan paham mengenai syarat- syarat penyusun laporan yang baik. Syarat-syaratnya yaitu:
a.       Mengetahui pengetahuan dan kecakapan tentang masalah laporan
b.      Mempunyai wewenang untuk mengadakan peninjauan dan memiliki kecakapan analisa
c.       Mempunyai pertimbangan yang sehat dan objektif
d.      Teliti, jelas dan tepat dalam mengemukakan tehnik penulisan laporan .
6.      Tehnik menyusun laporan
a.    Gaya bahasa harus disesuaikan dengan pembacanya.dan hendaknya disesuikan dengan subyel laporan bersifat ilmiah dan tidak berlebihan.
b.      Jelas dan cermat Sebuah laporan disebut jelas bila uraian dalam laporan tidak memberi persepsi yang  berbeda dari pembaca, hal ini dapat dicapai apabila bahasa yang digunakan jelas, penyajianya ringkas dan gaya tulisannya tepat.
c.    Benar dan obyektif artinya disusun berdasarkan fakta, hasil peninjauan dan riset.laporan tidak boleh merupakan pendapat.
d.     Mengenai sasaran  Maksudnya penjelasan yang ditulis singkat tapi padat tidak bertele-tele tapi     langsung pada maksud dari tujuan laporan.
e. Tepat waktu Ketepatan waktu mutlak diperlukan, karena keterlambatan laporan bisa  mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan.
7.      Tata cara penyusunan laporan
a.       Tahap persiapan
Pada tahap awal ini harus terjawab beberapa pertanyaan penting seperti hal apa yang akan dilaporkan? Mengapa hal itu dilaporkan, data apa yang penting? Dengan terjawabnya beberapa pertanyaan tersebut maka dapat dirumuskansecara jelas latar belakang, masalah yang dilaporkan, tujuan dan target waktu laporan, data yang relevan untuk disajikan dan sumber-sumber data.
b.    Pengumpulan dan penyajian data
Setelah pertanyaan dijawab maka langkah selanjutnya adalah merencanakan pengumpulan dan penyajian data. Dalam proses ini harus selalu mengacu pada permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan. Data dapat diperoleh baik dari sumber data primer ( hasil wawancara, hasil diskusi, kuisioner dan observasi ) maupun data sekunder ( data perjalanan dinas pimpinan dan akomodasinya, data yang dihimpun ari hasil rapat, bunu-buku pedoman, serta data yang ada dalam organisasi yang tergantung pada materi yang akan dibahas. Setelah dikumpulkan kemudian data tersebut dikelompokkan data mana yang akan menjadi data utama dan data pendukung.
c.    Sistematika laporan
tahap berikutnya adalah menentukaan bagian-bagian utama laporan kemudian subbab laporan yang nantinya akan dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk kalimat-kalimat.

d.   Penulisan laporan
Pada tahap penulisan laporan harus mengacu pada sistematika yang telah ditetapkan sehingga laporan tersebut dapat tersaji secara runtut, mudah dipahami dan enak dibaca.

C.      KESIMPULAN
     Didalam sebuah organisasi baik lembaga ataupun perkantoran tidak dipungkiri bahwa sebuah laporan sangatlah penting demi berkembangnya sebuah perusahaan karena sebuah laporan selain memberikan informasi yang penting bagi seorang pimpinan juga bisa dijadikan sebagai alat pertanggungjawaban serta bahan pengambil kebijakan atau keputusan bagi seorang pemimpin dalam menentukan langkah kedepannya. Disini seorang sekretaris memiliki peran yang vital karena ia harus membuat laporan yang benar-benar relevan dan sesuai dengan fakta yang ada. Dan apabila ia memberikan laporan yang tidak sesuai akibatnya bisa fatal karena bisa menghambat kemajuan sebuah perusahaan. Oleh karena itu seorang sekretaris yang baik bukan hanya memiliki keterampilan saja akan tetapi juga kompetensi dan kreativitas. Karena laporan dalam bentuk tertentu tidak hanya terdiri dari hal-hal yang sifatnya informatif tetapi juga menuntut gagasan atau pemikiran seorang sekretaris. Sehubungan dengan hal tersebut perlu diupayakan pengembangan kemampuan pegawai administrasi berkaitan dengan penulisan laporan manajerial.

D.      DAFTAR PUSTAKA
Sukoco, Badri M. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya: Penerbit Erlangga

Nunung Chozanah, Ratu Evi Z. 1999. Paket Keahlian Sekretaris SMK Tingkat 3 . Bandung : CV. ARMIKO

Rosidah, Ambar Teguh Sulistiyani. 2005. Menjadi Sekretaris Profesional dan Kantor Yang Efektif. Yogyakarta : GAVA MEDIA

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan


Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk 275 juta penduduk Indonesia”
Sebelum membahas topik ini lebih jauh lagi coba perhatikan data dan fakta berikut:
158 kepala daerah tersangkut korupsi sepanjang 2004-2011
42 anggota DPR terseret korupsi pada kurun waktu 2008-2011
30 anggota DPR periode 1999-2004 terlibat kasus suap pemilihan DGS BI
Kasus korupsi terjadi diberbagai lembaga seperti KPU,KY, KPPU, Ditjen Pajak, BI, dan BKPM
Sumber : Litbang Kompas
Pendidikan karakter, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tapi dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang ini peserta pendidikan karakter bukan lagi anak usia dini hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Mutlak perlu untuk kelangsungan hidup Bangsa ini.
Bayangkan apa persaingan yang muncul ditahun 2021? Yang jelas itu akan menjadi beban kita dan orangtua masa kini. Saat itu, anak-anak masa kini akan menghadapi persaingan dengan rekan-rekannya dari berbagai belahan Negara di Dunia. Bahkan kita yang masih akan berkarya ditahun tersebut akan merasakan perasaan yang sama. Tuntutan kualitas sumber daya manusia pada tahun 2021 tentunya membutuhkan good character.
Bagaimanapun juga, karakter adalah kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penelitian di Amerika, 90 persen kasus pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang buruk. Selain itu, terdapat penelitian lain yang mengindikasikan bahwa 80 persen keberhasilan seseorang di masyarakat ditentukan oleh emotional quotient.
Bagaimana dengan bangsa kita? Bagaimana dengan penerus orang-orang yang sekarang sedang duduk dikursi penting pemerintahan negara ini dan yang duduk di kursi penting yang mengelola roda perekonomian negara ini? Apakah mereka sudah menunjukan kualitas karakter yang baik dan melegakan hati kita? Bisakah kita percaya, kelak tongkat estafet kita serahkan pada mereka, maka mereka mampu menjalankan dengan baik atau justru sebaliknya?
Dari sudut pandang psikologis, saya melihat terjadi penurunan kulaitas “usia psikologis” pada anak yang berusia 21 tahun pada tahun 20011, dengan anak yang berumur 21 pada tahun 2001. Maksud usia psikologis adalah usia kedewasaan, usia kelayakan dan kepantasan yang berbanding lurus dengan usia biologis. Jika anak sekarang usia 21 tahun seakan mereka seperti berumur 12 atau 11 tahun. Maaf jika ini mengejutkan dan menyakitkan.
Disekolah pada umumnya tidak diberikan pendidikan untuk mengatasi persaingan pada dunia kerja. Sehingga ada survey yang mengatakan rata-rata setelah sekolah seorang anak perlu 5-7 tahun beradaptasi dengan dunia kerja dan rata-rata dalam 5-7 tahun tersebut pindah kerja sampai 3-5 kali. Hmm.. dan proses seperti ini sering disebut dengan proses mencari jati diri. Pertanyaannya adalah mencari “diri” itu didalam diri atau diluar diri? Coba kerjain ini lah” lalu kalau tidak cocok pindah ke lainnya. Kenapa tidak diajarkan disekolah, agar proses anak menjalani kehidupan  di dunia yang sesungguhnya tidak mengalami hambatan bahkan tidak jarang yang putus asa karena tumbuh perasaan tidak mampu didalam dirinya dan seumur hidup  terpenjara oleh keyakinannya yang salah.
Baiklah kembali lagi ke topik, Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.
Bagi Indonesia sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah kebinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya diri dan optimisme. Inilah tantangan kita bangsa Indonesia, sanggup?
Theodore Roosevelt mengatakan: “To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jenis/Macam Tipe Pola Asuh Orangtua Pada Anak & Cara Mendidik/Mengasuh Anak Yang Baik


Setiap orang umumnya akan menikah dan memiliki anak. Anak adalah titipan Tuhan yang harus kita jaga dan kita didik sedemikian rupa agar setelah mereka besar dapat menjadi orang yang berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara serta dapar membahagiakan dan membanggakan orang tua yang telah susah payah membesarkannya dengan cina dan kasih sayang.
A. Tipe-Tipe Pola Asuh Orang Tua Kepada Anak :
1.     Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif adalah jenis pola mengasuh anak yang cuek terhadap anak. Jadi apa pun yang mau dilakukan anak diperbolehkan seperti tidak sekolah, bandel, melakukan banyak kegiatan maksiat, pergaulan bebas negatif, matrialistis, dan sebagainya.
Biasanya pola pengasuhan anak oleh orangtua semacam ini diakibatkan oleh orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan, kesibukan atau urusan lain yang akhirnya lupa untuk mendidik dan mengasuh anak dengan baik. Dengan begitu anak hanya diberi materi atau harta saja dan terserah anak itu mau tumbuh dan berkembang menjadi apa.
Anak yang diasuh orangtuanya dengan metode semacam ini nantinya bisa berkembang menjadi anak yang kurang perhatian, merasa tidak berarti, rendah diri, nakal, memiliki kemampuan sosialisasi yang buruk, kontrol diri buruk, salah bergaul, kurang menghargai orang lain, dan lain sebagainya baik ketika kecil maupun sudah dewasa.
2.    Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah pola pengasuhan anak yang bersifat pemaksaan, keras dan kaku di mana orangtua akan membuat berbagai aturan yang saklek harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa mau tahu perasaan sang anak. Orang tua akan emosi dan marah jika anak melakukan hal yang tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh orang tuanya.
Hukuman mental dan fisik akan sering diterima oleh anak-anak dengan alasan agar anak terus tetap patuh dan disiplin serta menghormati orang-tua yang telah membesarkannya.
Anaka yang besar dengan teknik asuhan anak seperti ini biasanya tidak bahagia, paranoid / selalu berada dalam ketakutan, mudah sedih dan tertekan, senang berada di luar rumah, benci orangtua, dan lain-lain. Namun di balik itu biasanya anak hasil didikan ortu otoriter lebih bisa mandiri, bisa menjadi orang sesuai keinginan orang tua, lebih disiplin dan lebih bertanggungjawab dalam menjalani hidup.
3.    Pola Asuh Otoritatif
Pola asuh otoritatif adalah pola asuh orangtua pada anak yang memberi kebebasan pada anak untuk berkreasi dan mengeksplorasi berbagai hal sesuai dengan kemampuan anak dengan sensor batasan dan pengawasan yang baik dari orangtua. Pola asuh ini adalah pola asuh yang cocok dan baik untuk diterapkan para orangtua kepada anak-anaknya.
Anak yang diasuh dengan tehnik asuhan otoritatip akan hidup ceria, menyenangkan, kreatif, cerdas, percaya diri, terbuka pada orangtua, menghargai dan menghormati orangtua, tidak mudah stres dan depresi, berprestasi baik, disukai lingkungan dan masyarakat dan lain-lain.

B. Beberapa Tips Cara Mendidik Anak Kita Yang Baik :
1.     Baik ibu dan ayah harus kompak memilih pola asuh yang akan diterapkan kepada anak. Jangan plin-plan dan berubah-ubah agar anak tidak menjadi bingung.
2.    Jadilah orangtua yang pantas diteladani anak dengan mencontohkan hal-hal positif dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai anak dipaksa melakukan hal baik yang orangtuanya tidak mau melakukannya. Anak nantinya akan menghormati dan menghargai orang tuanya sehingga setelah dewasa akan menyayangi orangtua dan anggota keluarga yang lain.
3.    Sesuaikan pola asuh dengan situasi, kondisi, kemampuan dan kebutuhan anak. Polas asuh anak balita tentu akan berbeda dengan pola asuh anak remaja. Jangan mendidik anak dengan biaya yang tidak mampu ditalangi orangtuanya. Usahakan anak mudah paham dengan apa yang kita inginkan tanpa merasa ada paksaan, namun atas dasar kesadaran diri sendiri.
4.    Kedisiplinan tetap harus diutamakan dalam membimbing anak sejak mulai kecil hingga dewasa agar anak dapat mandiri dan dihormati serta diharga masyarakat. Hal-hal kecil seperti bangun tidur tepat waktu, membantu pekerjaan rumah tangga orangtua, belajar dengan rajin, merupakan salah satu bentuk pengajaran kedisiplinan dan tanggungjawab pada anak.
5.    Kedepankan dan tanamkan sejak dini agama dan moral yang baik pada anak agar kedepannya dapat menjadi orang yang saleh dan memiliki sikap dan perilaku yang baik dan agamis. Anak yang shaleh akan selalu mendoakan orangtua yang telah melahirkan dan membesarkannya walaupun orangtuanya telah meninggal dunia.
6.    Komunikasi dilakukan secara terbuka dan menyenangkan dengan batasan-batasan tertentu agar anak terbiasa terbuka pada orangtua ketika ada hal yang ingin disampaikan atau hal yang mengganggu pikirannya. Jika marah sebaiknya orangtua menggunakan ungkapan yang baik dan tidak langsung yang dapat dipahami anak agar anak tidak lantas menjadi tertutup dan menganggap orangtua tidak menyenangkan.
7.    Hindari tindakan negatif pada anak seperti memarahi anak tanpa sebab, menyuruh anak seenaknya seperti pembantu tanpa batas, menjatuhkan mental anak, merokok, malas beribadah, menbodoh-bodohi anak, sering berbohong pada anak, membawa pulang stres dari kantor, memberi makan dari uang haram pada anak, enggan mengurus anak, terlalu sibuk dengan pekerjaan dan lain sebagainya.
  
http://organisasi.org/jenis-macam-tipe-pola-asuh-orangtua-pada-anak-cara-mendidik-mengasuh-anak-yang-baik

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS